Senin, Aku Cinta Kamu

Hari Senin di awal tahun ini memang benar-benar berat. Meeting dan brainstorm hingga sore hari. Di awal di brief mengenai target-target dahulu. Ada lumayan up coming project. Lalu kita brainstorm untuk project baygon. Rubah konsep lagi. Gue sudah berjanji pada diri gue sendiri untuk tidak selalu engeluh akan kerjaan. Dan gue sudah cuti 1 minggu. Seharusnya gue sudah bisa menyegarkan diri. Dan gue berusaha keras untuk tidak mengeluh. Yah, namanya juga manusia yah, masih ada lah keluhan-keluhan kecilnya.


Lalu satu lagi tantangan gue. Agar tidak panik. Bagaimana tidak panik kalau deasign banyak mengantri dengan dateline yang pendek. kalau sudah panik gue suka gak fokus untuk mengatur mana yang didahulukan. Panik aja kalo ngebayangin anak buah salah nerima brief gue. 

Dan di akhir brainstrm, ketika hendak membahas design, tiba-tiba bos gue mengharapkan untuk design project ini harus sesuatu yang bisa dimasukan ke penjurian advertising award. Glek. Gue diam. Mikir. Dengan dateline sependek itu mau menghasilkan karya yang bisa masuk nominasi advertising award? Hanya brosur event? Yang dari awal sudah disepakati bahwa konsep marekting produk ini untuk kelas menengah ke bawah. Alias, gak ada seni-seninya. Dan bukan iklan produk pula. Kenapa tidak konsep marketingnya saja yang dimasukan. Karena nilai keunikannya cukup tinggi. Carilah award yang menghargai marketng communication. 

Bukannya gue gak mau hasil karya gue masuk ke penjurian award2 itu. Apalagi memenangkannya. Tapi gue realistis lah dalam berpikir. Sejauh ini gue mendesain hanya material yang digunakan untuk mendukung program marketing. BUkan iklan Above The Line Marketing. Dan client2 itu sudah punya agency tersendiri untuk urusan itu. Akan lebih bagus memperoleh 1 client yang kecil. yang belum memiliki agency sendiri. Yang produknya kecil tapi belum diiklankan secara besar-besaran dan mereka mau menerima segala ide-ide unik dari kita. Kalau dapat client seperti itu, dibayar murah pun asal bisa mengeksplore ide gila-gilaan, gue juga mau. 

Yah award, penghargaan, terkenal. Siapa ayng tidak mau sih. Tapi gue lebih senang jika gue terkenal atas nama gue sendiri. 

*Senyum seorang egois.

Comments

Derajat Celcius said…
setuju, kalo mau berkarya yang maksimal sampe bisa ikutan ajang AWARD mesti didukung fasilitas & pembiayaan yang maksimal juga ya kan? :D

Popular Posts