Dream

Hari ini , sudah terburu-buru naik ojek ke kantor, tapi ternyata meeting dengan client ditunda jumat pagi. Tapi , yang tadinya gue kira bisa konsentrasi di project yang lain, ternyata tidak juga bisa. Jam 11 kita dipanggil partner untuk "brainstorm" kecil sebelum besok benar-benar bertemu client.

Mengantuk, pegal, ingin pijat. Dua jam untuk makan siang, istriahat dan mencoba mengerjakan sisa story board. Utuk kemudian duduk kembali di ruang meeting, brainstorm lagi. Segala artistik untuk project pitching gue serahkan semuanya ke anak buah. Tidak ada revisi berarti dari gue. Tidak ada sketch detail sebagai panduan mereka. Bos gue di perjalanan menuju kantor partner tadi menceritakan pelajaran spiritual yang ditontonnya. Mengenai ketakutan. Ketakutan itu timbul karena kita terlalu membawa diri kita ke masa depan yang belum terjadi sama seklai. JIka kita membawa diri kita dalam masa sekarang, maka yang hadir adalah keberanian. Ketakutan juga timbul karena diri kita terlalu menuntut kesempurnaan. Maka, untuk itu, gue melepas ketaakutan dan kesempurnaan gue dan melimpahkannya semua ke bawahan.

Meski duedate untuk project pithcing ditunda presentasinya hingga senin, tapi proposal tetap harus diemailkan besok. Dan gue dari pagi pun sudah tidak di kantor lagi. Jadinya tetap ue tuntaskan malam ini. Hingga jam 11 lewat. Sungguh teler.

Di jam - jam terakhir gue di kantor tadi, gue tiba-tiba saja teringat boyzone dan westlife. Gue dengarkan beberapa lagu mereka dari youtube. Salah satunya adalah remake dari lagu i have a dream. Liriknya seperti ini: I have a dream, a fantasy, to help me thriugh reallity"

 Dan di starworld malam ini gue menyaksikan American's Idol season 10. Season yang sangat dibicarakan, karena dari segi penjurian, acara itu sudah ditinggalkan juri utama, sekaligus creator acara ini, Somon Cowel. Dan season ke 9 sebelumnya dianaggap gagal menghasilkan Idol yang bagus. Episode pertama ini masih di tahap seleksi awal. Tapi tetap saja banyak peminatnya. Banyak cerita haru dari mereka. Seperti biasa. Rata-rata mengatakan menjadi penyanyi terkenal adalah mimpi mereka. Orang - orang terdekat mereka yang mendukung impian mereka hadir menemani untuk memberi semangat. Mimpi menemani mereka melewati realita. Realita bisa yang sangat sederhana seperti keseharian menjadi pramusaji. Atau realita yang pahit sekalipun seperti menjadi imigran di Amerika karena negara mereka sedng dilanda krisis setelah pecah perang.

Gue masih kuat. Banyak mimpi gue. Sebanyak mungkin berusaha untuk tahu diri dan berterima kasih setelah semua pekerjaan ini selesai, meski hingga tengah malam sekalipun. Biarlah tetap menjadi misteri apa yang akan etrjadi keesokan harinya.

Comments

Popular Posts