My Own Playground

Jumat , 4 februari 2011. Hari pertama di tahun kelinci emas. Hari kejepit. Sebenarnya malas untuk ke kantor. Tahu akan ada jadwal braisntorm, yang gue lakukan hanya makan bubur yang gue beli, lalu membaca buku. Laptop masih gue biarkan mati. Jam 10 lewat mereka datang. Laptop baru gue. Selanjutnya gue di dalam ruang meeting yang sejak rabu lalu diubah menjadi bentuk lesehan. Dan mulailah sesi brainstorm kembali.

Brainstorm pertama untuk obat perkasa pria. Untuk event utamanya sudah didefinisikan hari rabu kemaren. HAri ini hanya tambahan untuk event pelengkap. LAlu gue sholat Jumat. Selepas sholat jumat brainstorm tambahan utnuk produk susu bayi premium. Hanya mencari kalimat baru yang menjadi objective di proposal. Lalu storyboard baru yang menjadi tanggungan gue. Lalu sedikit revisi untuk design bagi produk klinik. Ini menjadi bagian gue karena menyangkut art. Setelah itu brainstorm lanjutan untuk anti nyamuk bakar itu. Katanya sih mencari konsep baru untuk buzzing campaign. Dan event utamanya sih sudah kita godok jauh hari. Entah ckient sudah melihat atau belum.

Tapi ternyata untuk anti nyamuk bakar ini ada kesalah pahaman. Ternyata kita tidak ahanya diharuskan membuat konsep buzzing yang baru, melainkan konsep keseluruhan untuk big event di 2 kota. Katanya client kurang tertarik dengan konsep kita yang hanya menawarkan lawakan, games dan pertunjukan musik dangdut. Jadilah kita membuat konsep baru. MEski ujung-ujungnya gak jauh beda, dari pesta rakyat menjadi pasar malam. Lepas dari anti nyamuk itu datang brief baru dari susu bayi premium lagi. Sama dengan perusahaan di atas tapi beda event. Dan event ini untuk dijalankan pertengahan februari. Dan proposal dipresentasikan ke client jam 4 sore. JAdi kita hari minggu siang masuk ke kantor.

JAm 11 semua sudah mulai pulang. Tinggal gue dans eorang anak baru yang bekerja di adik perusahaan, sebuah PR agency.Ada event buat bsok pagi di bogor. Dia kerepotan memprint cuecard beserta alasnya. Maklum di baru 2minggu. Belum lagi tadi dia menghadiri last meeting dengan client dengan banyak perubahan. Dia masih di kantor juga karena harus menunggu kaos yang belum juga datang. Kaos yang baru bisa dia kirimkan ke suplier sablon kaos hari kamis karena lamanya aproval dan lambatnya pihak kedua. BUkan salah tukang sablon. Masih bersyukur mereka mau menerma kerjaan itu. Akhirnya dia dan gue pulang jam 12 setelah mendapat kepastian dari tukang sablon akan mengantar kaos dari tempat dia jam 12. Sudah memesan pada penjaga kantor agar tidak tidur dulu sebelum mereka datang.

MInggu lalu gue sudah masuk sejak sabtu dan hari minggu. Sendiri dengan kapasitas gue sebagai art director/ opeational manager. Gue merevisi design, mengatur produksi, membuat cuecard. Gue mengabaikan tugas gue sebagai art director untuk project-project yang lain. MEncoba untuk melepaskan semuanya kepada anak buah ternyata masih belum bisa. Design susu bayi semi premium yang baru tadi gue lihat, masih menyisakan ganjalan. BElum lagi comment untuk design susu bayi premium dari bos gue yang dibilang terlalu 70's. Hei, gue saat itu mencoba untuk memberikan wewenang penuh pada anak buah untuk berkreasi karena gue pun saat itu tidak bisa memberikan draft design, karen sibuk menjadi operational manager.

Mendesign itu tidak sama dengan membuat proposal. Bukan dalam hal membuat isinya melainkan dilihat dari proses pembuatan itemnya. Software yang digunakan untuk mendesign ada banyak. Tidaks emua dari kami, team art bis amengoprasikan semuanya. Masing-masing dari kami punya kelebihan di masing-masing software. Untuk proposal hanya 1, power point. Dengan keterbatasan itu pula gue menjalankan sendiri revisi bola ping pong anti nyamuk bakar kemaren. Proses menciptakan sebuah art juga memerlukan pemikiran yang matang. Untuk datelanine yang singkat pun gue butuh konsentrasi tinggi. Dan , bukannya sombong, sampai saat ini belum ada yang bisa menggantikan posisi gue seutuhnya.

Gue mencoba iklas. Tapi gue tidak mau seperti beberapa bulan yang lalu, saat review terakhir. Nilai gue turun di kategori kegigihan. Bukan karena gue pantang menyerah dalam mendesain. Melainkan gue dianggap menyerah terhadap anak buah. Gue harus bertanggung jawab atas kelambatan berkembang seseorang yang di peruahaan lainnya kebanyakan, sudah mendapat SP3.

Di atas kertas gue mungkin bertanggung jawab atas itu. Gue bertanggung jawab atas wilayah kerja gue. Job desk resmi gue. Tapi gue juga menjalankan posisi yang bukan wilayah kerja gue. Dan gue menjalankannya sebaik yang gue bisa. Meski harus mengabaikan my own playground.

Comments

Learning Fish said…
maafkan atas keluh kesah ini. Manusia ada batasnya
Derajat Celcius said…
Dimaaf kan kok..lagipula bukankah salah satu fungsi blog adalah untuk curhat? hehehe

Popular Posts