The Kids Are All Right

Dua orang remaja (Joni dan Laser) secara diam-diam menemui ayah biologis mereka (Paul) yang 16 tahun silam mendonorkan spermanya dan digunakan oleh kedua ibu mereka. Ya, orang tua dua remaja itu adalah sepasang lesbian(Nic dan Jules) . Mereka berhasil merawat dan membesarkan kedua anak mereka dengan baik. Dan Kedua remaja itu bisa menerima keadaan itu. Tapi bagaimana pun rasa ingin tahu atau pun ikatan batin itu selalu ada. 

Pertemuan itu tidak hanya sekali. Berlanjut ke acara makan malam bersama kedua ibu mereka. Bahkan Jules diminta bantuannya untuk mendesain taman Paul.  Dan hubungan mereka berlanjut kepada hubungan fisik beberapa kali. Hal yang sulit dijelaskan. Dan hubungan itu diketahui oleh Nic. 

Dan konflik pun terjadi di rumah itu (konflik, tapi bukan drama). Jules menyadari kekeliruannya tapi sementara Paul tidak. Dia terbawa emosi, menganggap hubungannya dengan Jules dapat diteruskan menjadi lebih serius apalagi dengan telah hadirnya anak remaja dari hasil inseminasi buatan yang melibatkan dia. 

Apa yang dirasakan Paul mungkin dirasakan sebagian dari kita. Ketika dia melihat anak yang sudah tumbuh dewasa dan cerdas, kemudian dia merasa berhasil. Sudah melihat hasil tanpa perlu repot-repot melalui proses pertumbuhan dan perkembangan anak itu yang melibatkan perasaan senang maupun juga susah. Patutkan Nic berkata ini kepada Paul:"If you want a family so bad, then make your own"

Film ini diperankan oleh Annette Bening sebagai Nic, Julianne Moore sebagai Jules, Mark Rufallo sebagai Paul, Mia Wasikowska sebagai Joni dan Josh Hutcherson sebagai Laser. Meraih 4 nominasi piala oscar di The 83rd academy awards untuk best picture, best actress in leading role (Annette Bening), Actor in supporting role (MArk rufalo) dan original screenplay.

Comments

Popular Posts