Ular
Liat2 archive photo di komputer gue, liat foto gue bersama ballphyton dan retic. Mereka itu 2 jenis ular tidak berbisa yang dipelihara bos gue. Keakraban gue dnegan ular juga berlangsung belum lama. Sekitar 1 thn yang lalu. Saat bos gue memutuskan membeli 1 ekor ular berwearna kuning. panang 50 cm dan besar sebesar jari gue. Beberapa hari memelihara gue baru berani memegangnya. Dan dalam jangka waktu beberapa bulan saja ular-ular itu sudah banyak di kantor. Dan gue semakin pede memegang mereka. Hingga suatu pagi. Baru sampai di kantor, sepeerti biasa gue menejnguk mereka semua. Senang gue menggoda mereka. Lalu ada 1 ular baru. Gue kira itu ular temannya bos gue yang dari Surabaya. Katanya ular itu rencananya akan dititipkan untuk ikut kontes di jakarta. Kalau ular dititpkan untuk ikut kontes asumsi gue itu ular jinak. Maka dengan pedenya gue angkat ular itu dari kandangnya. Ular itu mulai meronta. Gue anggap wajar. Tapi rontaannya semakin kuat , dan secepat kilat ular itu mematok lengan gue. Kaget gue, otomatis gue lepas ular itu. JAtuh ke lantai, ular itu melarikan diri. Bersembunyi di bali lemari. Tidak ada yang berani mengambilnya hingga bos gue naik. Sial, ternyata itu bukan ular yang dititipkan dari surabaya untuk kontes. Itu ular titipan untuk dijinakan, alias masih galak.
Sejak saat itu gue mulai berhati-hati - jika tidak ingin dibilang takut jika ingin memegang ular. Ditambah lagi ular-ular itu semakin tidak terawat di kandangnya karena jumlahnya sudah semakin banyak.Ditambah lagi situasi tersebut.
Ular, hewan yang salah dimengerti.
Comments