The Dark Knight Horror
Akhirnya kesampaian juga gue nonton The Dark Knight Rises. Meski saat berpuasa tapi gue mengusahanakannya. Kebetulan bos sedang survey ke luar kota. Jadinya tikus-tikus bebas bermain. Belum jauh dari awal beredarnya di Jakarta, penonton film ini masih membludak. Khusus untuk Imax hari itu full hingga pertunjukan terakhir. Gue berhasil memperoleh di deretan tengah untuk pertunjukan pukul 18.30. Beberapa menit selepas buka puasa. Karena sendiri posisi gue diapit oleh 2 pasangan :p
Cerita The Dark Knight Rises ini diawali dengan upacara Harvey Dent Memorial Day di kota Gotham. Sekedar saran, sebelum nonton film ini diharuskan menonton 2 film sebelumnya, Batman Begins dan The Dark Knight. Kemudian adegan berpindah ke pembajakan sebuah pesawat oleh segerombolan teroris. Mereka kemudian beraksi di Gotham City menebar horror. Pimpinan Teroris itu bernama Bane, berniat untuk menghancurkan Gotham karena dianggap sudah tidak ada harapan lagi bagi kota yang sudah dipenuhi oleh para Koruptor. Lalu kemana Batman? Di kota Kelahirannya ini justru Kesatria Kegelapan menjadi buronan karena dianggap membunuh Harvey Dent, sang pahlawan Gotham City.
Tapi bagaimana pun Bruce Wyene tidak bisa diam begitu saja menyaksikan kotanya dihancurkan. Dengan sisa kekuatannya dia berusaha tampil kembali sebagai Batman. Dibantu Alfred, Fox dan Komisaris Gordon Batman berusaha menghentikan ancaman bom nuklir yang dipasang oleh Bane. Kebangkitan The Dark Knight ini juga diwarnai sosok Selina Kyle, seorang wanita tangguh yang juga pencuri ulung yang dikenal dengan nama Cat Woman.
Christopher Nolan kembali menggambarkan kota Gotham beserta penduduknya dalam keadaan yang sangat gelap dan mencekam. Keterpurukan batman dan Gotham sangat terasa. Beberapa adekan kolosal sangat mencekam diimbangi oleh kemampuan aktor-aktor yang bermain di sana. Anne Hateaway mampu menampilkan sosok Cat Woman dengan versi yang lain yang lebih real daripada Cat Woman versi Michelle Phiffer yang comical. Tidak ada yang buruk diantara keduanya. Sama halnya dengan Jocker versi Jack Nicholson dengan Joker Versi Heath Ledger.
Film ini memang sangat dinanti. Nolan lewat 2 film sebelumnya berhasil membawa komik Batman ke dalam level yang jauh berbeda daripada kebanyakan film adaptasi komik lainnya. Namun penantian film ketiga ini berujung anti klimax. Sebuah horror terjadi saat pemutara perdana film ini di Colorado, USA. Seorang yang bernama James Holmes menganggap dirimya Joker, sebagai musuh batman. Saat film baru beberapa menit diputar, dia sambil memakai kostum dan topeng , menembakan sejata berisi peluru ke puluhan penonton di dalam gedung bioskop Aurora tersebut secara sporadis. Dua belas korban meninggal dan puluhan luka-luka. Diantara korban luka terdapat tiga warga negara Indonesia yang terdiri dari Ayah, Ibu dan seorang anak laki-laki.
Sebuah tragedi yang memilukan. Sudah tidak ada tempat aman lagi bagi manusia untuk sekedar menenagkan pikiran, mencoba berimajinasi dan sedikit terinspirasi untuk menonton sebuah film di bioskop bersama keluarga. Dan gue cukup sedih akan berita ini meski terjadi jauh di Amerika sana. Karena film adalah kesukaan gue. Film banyak menginspirasi gue dalam berkarya. Film adalah obat setres gue. Gue belajar layout dan design secara tidak langsung dimulai dari menyukai melihat poster-poster film. Menyukai, melihat dan mengkoleksi meski hanya sebatas poster film di koran.
Sebagaimana yang diutarakan oleh Christopher Nolan tentang tragedi ini di websie resmi The Dark Knight Rises:
"Speaking on behalf of the cast and crew of The Dark Knight Rises, I would like to express our profound sorrow at the senseless tragedy that has befallen the entire Aurora community. I would not presume to know anything about the victims of the shooting but that they were there last night to watch a movie. I believe movies are one of the great American art forms and the shared experience of watching a story unfold on screen is an important and joyful pastime. The movie theatre is my home, and the idea that someone would violate that innocent and hopeful place in such an unbearably savage way is devastating to me. Nothing any of us can say could ever adequately express our feelings for the innocent victims of this appalling crime, but our thoughts are with them and their families."
-Christopher Nolan
Comments