The Social Network

Akhirnya kesampaian juga gue nonton film The Social Network. Selepas event yang kebetulan diadakan di Grand Indonesia, gue dan seorang teman kantor menuju Blitz. Berbekal voucher blitz yang gue beli 20rb sudah bisa mengantongi ticket yang seharaga 50rb hihihihi.

Jadi, film ini tentang Mark Zuckerberg, seorang mahasiswa jurusan program komputer yang menciptakan Facebook,
jejaring sosial paling besar saat ini. Perselisihan juga terjadi anatara Mark dan teman-temannya yang juga turun berperan serta dalam terciptanya The Social Network ini. Karakter Mark yang jenius. ceplas ceplos dan sedikit nerd tidak dapat menyembunyikan sifat manusiawinya ketika diputuskan oleh pacarnya yang merasa tidak dihargai oleh mark.

Gue termasuk yang memiliki Facebook. Bahkan gue termasuk yang awal memiliki Facebook di Indonesia. Gue ingat saat itu susah sekali mencari teman yang juga memiliki Facebook. Karena saat itu Friendster masih cukup kuat. Dan jujur saat itu tampilan facebook dan fitur-fitur pendukungnya tidak begitu menarik.
Hingga sekarang gue sudah memiliki 669 teman di Facebook. Mereka terdiri dari teman-teman kantor, teman-teman sekolah dulu, teman-teman kuliah, dan juga teman-teman baru yang gue temui di facebook. bahkan beberapa teman-teman baru itu sama sekali belum pernah gue temui secara langsung. Ajaib.

Sebelum Facebook ini gue sempat memiliki friendster dan myspace. My space tidak terlalu aktif. Friendster termasuk yang jawara di masanya. Gue sempat menemui beberapa teman sma di jejaring social ini. Tapi di Facebook jumlah teman-teman lama yang gue temui semakin banyak. Bahkan teman dari SD pun ketemu. Puncaknya adalah beebrapa reuni smp maupun sma sempat terlaksana. Lewat faceebook ini gue sadar kalau dulu saat SMA gue bukanlah anak yang populer. Terbukti tidak banayak yang mengenal gue saat pertama kontak di dalam Facbook.

Mengenai orang asing ysng menjadi teman di Facebook maupun jejaring social lainnya? Itulah gue. Senang mengenal karakter-karakter baru di dunia maya. LEwat profile mereka gue mencoba membaca karakter mereka. Tidak 100% sesuai dengan karakter aslinya jika kita bertemu langsung sih. Dan gue begitu bertemu langsung dengan mereka menjadi orang sangat pendiam. Berbeda jika gue mengomentari foto-foto mereka atau status mereka. Tapi setidaknya gue bisa mencari topik pembicaraan dengan melihat profile mereka.

Jejaring sosial akan selalu berkembang. Saat ini Facebook mulai tersaingi dengan twitter, sebuah jejaring sosial yang lebih mirip mini blogg. Entah beberapa tahun lagi apa ada pesaing dari Facebook tau twitter. Yang jelas, di era saat ini, era yang bisa dibilang interaksi sosial manusia dengan sekitarnya semakin berkurang, justru manusia mencari jalan lain untuk berinteraksi. JIka lingkungans ekitar kita tidak sesuai dengan kepribadian kita, bisa mencarinya lewat jejaring sosial.

Comments

Popular Posts