ME and Magazines

Dua minggu lalu, hari sabtu, saat gue tidur siang, saat itu HP gue berbunyi. Nomor yang tidak dikenal. Biasanya gue malas menjawab panggilan dari nomor tidak dikenal, tapi saat itu gue angkat saja. Ternyata panggilan wawancara untuk hari senin sore. Dari MRA media Cosmopolitan. Group yang menaungi banyak majalah, salah satunya Cosmopolitan.

Jadi, hari senin keesokan harinya gue bolos dari kantor. Meski wawancara dilakukan  sore hari gue tidak bisa menjamin bisa dapat ijin untuk pulang cepat.
Toh hari minggu gue sengaja ke kantor untuk meletakan pekerjaan gue yang sempat gue kerjakan di rumah sekaligus memprint beberapa dokument yang dibutuhkan. Apalagi saat itu sedang persiapan event. Gelisah, tidak tenang, itulah yang gue alami saat itu. Sengaja berangkat jam 11 pagi, gue mampir dulu ke FX, untuk menenangkan diri. Kata temen gue yang pernah diinterview di group itu, mereka suka menanyakan tentang produk-produk mereka. Gue sebenarnya tidak asing dengan beberapa produk mereka. Gue sendiri suka majalah. Gue penikmat majalah Esquire dan Trax yang juga pruduk mereka. Sedangkan Cosmopolitan gue baca di kantor. Tapi untuk lebih updatenya gue membeli 1 edisi majalah Cosmopolitan terbaru. Ternyata mereka saat ini memiliki 2 ukuran majalah, ukuran yang besar yang regular dan ukuran kecil (1/2 ukuran besar). Dan beberapa majalah lainnya gue juga pernah baca. Kebanyakan majalah-majalah itu memang lisensi majalah asing, dari Hearts Magazines.

Akhirnya gue menuju lokasi. Wisma Kosgoro, di jalan Thamrin. Di sana gue langsung disuruh mengisi 2 macam formulir. Yang berisi data diri dan berisi test psikologis. Selesai mengisi formulir - formulir itu gue disuruh ke lantai atas untuk wawancara. DI sana sudah menunggu beberapa kandidat lainnya dan ternyata bukan saja untuk lowongan graphic Designer melainkan untuk lowongan lainnya seperti MArcom, Admin, maupun reporter.

Lama menunggu akhirnya giliran gue tiba. Seorang perempuan mewawancarai gue. Pertanyaan tidak ada yang seputar kerjaan. Lebih kepada, mengapa gue memilih design ketimbang pajak yang merupakan latar belakang pendidikan gue. Dan gaji gue yang hanya gue manipulasi sebesar 1 juta pun kemungkinan akan ditawar. Wawancaranya sebentar. Kurang dari 5 menit. Mengecewakan gue karena sepertinya bukan dari pihak designnya. Jadi gue tidak bisa menjelaskan pengalaman gue dalam mengerjakan majalah Frisian Flag, Berita Bendera selama 12 edisi. Dan salahnya gue, tidak mencoba menitipkan beberap exemplar edisi BErita Bendera kepada Perempuan itu untuk diteruskan ke phak design.

Hari ini, Sabtu 20 Nov 2010, gue menanti telepon gue berdering. Berharap ada panggilan untuk wawancara kedua. Hingga sore ini tidak ada panggilan. Gagal. Sebuah kegagalan lagi. Padahal gue berharap banyak. Ini perusahaan besar. Tidak berharap gaji yang terlalu besar tapi berharap fasilitas yang cukup, jenjang karir yang jelas, dan banyaknya kesempatan yang terbuka dengan adanya perusahaan besar di CV gue. Dan majalah adalah sesuatu yang gue suka.

Comments

Popular Posts