GURU

Kamis pagi, cuaca mendung. Masih mengantuk ketika harus berangkat ke kantor. Malam sebelumnya nongkrong di KFC kemang hingga pukul 12 malam karena terjebak hujan. Tanggal 25, kebanyakan orang pagi ini ke kantor dengan semangat tinggi. Hari ini mereka gajian. tidak bagi gue.
Di kalender kantor teman gue yang merupakan perusahaan asing, tanggal 25 adalah tanggal merah untuk hari Thanksgiving. Sementara di Indonesia ternyata tanggal 25 diperingati sebagai Hari Guru. Itu pun gue taunya setelah buka twitter hehehe.
Gue jadi teringat beberapa guru di SMP dan SMA dulu. Beberapa merupakan guru yang berdedikasi pada pendidikan. Mereka ingin agar murid-muridnya mendapatkan pendidikan yang menyenangkan di sekolah.

Ibu Guru Dolphina, guru Biologi di SMPN 110, Jakarta. Dia kelahiran Indoneisa Timur, dapat di lihat dari kulitnya yang gelap dan rambutnya yang kriting. Nama yang unik, mungkin waktu di dalam kandungan, ibunya ngidam lumba-lumba. Gue senang cara dia mengajar biologi, terutama tentang tumbuhan dan binatang. Tiap minggu kita selalu bereksperimen. Baik itu dengan menanam toge di dalam stoples, kedelai, ubi. Dan juga sering mengajak kita keluar dari area sekolah menuju lapangan kosong di samping sekolah atau menuju rawa kecil yang juga ada di sekeliling sekolah. Di sana kita meneliti ekosistem apa saja yang hidup. Serangga- serangga apa saja yang kita temui dan jenis tanaman apa saja yang menunjang hidup serang-serangga tersebut. Di rawa kita meneliti hewan air. Bagi beberapa anak hal itu menjijikan tapi bagi gue itu mengasyikan. Bermain kotor bukan hal baru bagi gue di masa kecil dulu. DI dekat rumah gue dulu juga ada lahan kosong yang jika musim hujan menjadi kolam kecil.

Masih di SMP tercinta, kali ini guru bahasa Indonesia. Bapak Elo TAslan.Dia sangat ingin agar anak didiknya mencintai sastra. Oleh karena itu dia tidak segan-segan membacakan sebuah karya novel selama jam pelajarannya. Karya sastra yang pernah dia bacakan adalah Tenggelamnya Kapal Van der Wijk karya Hamka.

Lalu di SMAN 90, Jkt, ada guru sosiologi kelas 3. Gue lupa namanya. Yang gue suka dari dia adalah cara dia mengajar dimana tidak ingin muridnya menghapal jawaban. Jadi dia menuruh kita menyimpulkan sediri jawaban dari buku yang ada. Satu hal yang paling gue ingat dari ajaran beliau adalah mengenai manusia modern. Dia bertanya apakah manusia modern itu? APakah manusia modern adalah manusia yang emnggunakan peralatan modern dalam hidupnya? Bukan. Karena peralatan modern dapat digunakan oleh siapa saja asalkan sudah terbiasa. Yang menjadikan manusia itu modern adalah manusia itu mengenali siapa dirinya, mengetahui apa tujuan hidupnya. Itulah yang disebut dengan manusia modern.

Ada 1 lagi orang yang berjasa bagi gue. Dia bukan guru SD, SMP, SMA maupun guru di Perguruan Tinggi Dia Ibong, guru desain grafis di lembaga kursus LP3I. Dia yang mengajarkan gue 2 software dasar graphic design. Orasngnya gendut, anak band Kripik PEudeus. Mugnkin bagi dia yang dia berikan itu tidaks eberapa. Mungkin dia melakoni guru graphic design hanya semata untuk menambah uang saku. Tapi bagi gue dia itu adalah orang yang membukakan gue pintu menuju karier yang gue mau dan yang lebih penting pintu menuju passion gue.
ibong

Comments

Popular Posts