Last Ramadhan in my office

Hari ini dan beberapa hari yang lalu yang gue lakukan di kantor adalah bukan sesuatu. Seperti maan gaji buta. Bikin blog, baca majalah, twitter, facebook. Untuk kamuflase gue mencoba membuatkan gudance untuk logo baru kantor. Demikian juga hari ini. Tadinya ada jadwal brainstorm atas brief yang baru saja diberikan client kemaren sore. Tapi dibatalkan atau ditunda, karena briefnya itu berhubungan dengan brand salah satu client kita juga. Secara kode etik, melayani 2 brand yang selevel tidaklah etis. Sekitar jam 2 satu persatu mulai pamit. Dimulai dari supir yang pamit karena ingin mudik. Lalu disusul rekan - rekan AE. Lho, jadi hari ini hari terakhir kerja di kantor di bulan Ramadhan ini tho? Koq ya gue gak tahu. TApi sore ini gue harus ke dokter gigi lagi, check up kondisi gusi sehabis dicabut giginya 2 hari yang lalu. Jadinya beberapa anak yang masih tinggal memanfaatkan untuk bermain kartu Uno. Termasuk bos NOD. Permainan berlangsung 12 putaran. Dengan tingkat kekalahan merata. Tiap anak pernah kalah 1 kali hingga yang paling banyak bos gue, 3 kali. Hingga saat berbuka tinggal 3 yang masih bertahan. Gue, Irma dan Uthie. Saat berbuka dan Irma bernostalgia 1 tahun yang lalu. Saat hari terakhir Ramadhan di kantor. Situasinya jauh berbeda. Saat itu kita menerima kenyataan pahit yang sama sekali tidak pernah terbayangkan sebelumnya. KIta sekantor tidak menerima THR untuk IDul Fitri. Saat itu meski bersedih kita mencoba untuk saling menghibur diri. Menggelar tikar di lantai, makan dengan kue hasil dari parcel seorang suplier. Kini kita yang masih bertahan menerima THR 2 kali. dan juga bonus. Tapi entah kenapa terasa sepi. Mungkin karena gue gak nyangka hari ini hari terakhir di kantor. Mungkin juga karena gue kangen teman-teman lama gue.
loosers dalam permainan Uno 1 hari yang lalu.

Comments

Popular Posts