pengorbanan

Hari selasa gue masuk kembali ke kantor setelah senin meliburkan diri. Gue pikir sudah selesai urusan design mendesign untuk produk susu anak itu tapi ternyata belum. Menyisakan 1 item, standing banner. terakhir itu hari Jumat setahu gue tinggal memilih copy writing untuk banner itu. Tapi koq ternyata kembali ke design. Kali ini ingin memasukan foto anak ke dalam design. Doh.

Sore hari, menunggu feedback mengenai banner, sudah lewat jam kantor, tiba-tiba bos telepon. Model untuk augmented jauh dari selesai. Padahal sebelumnya digembar gemborkan supliernya ahli dalam augmented. Terpaksa kita sendiri yang membuat model 3Dnya. Akan dicari lagi 1 orang yang bisa 3D untuk freelancer malam itu juga. 20 image 3D dibuat dalam kurang 12 jam? Gak boleh tidur dong ya. Emang sih gue tidak terlibat pengerjaannya. Mestinya gue bisa pulang tapi gue diminta ngawasin anak buah gue.

Jadilah begadang. Tidur hanya beberapa menit random. Badan pegal-pegal. Untung selesai. Tapi jam 8 sudaha da feedback lagi mengenai banner. Belum kelar tugas gue. Jam 1130 gue diam -diaam pulang. Nyokap gue masih sakit. Gue telepon ke rumah gak diangkat.

Benar saja, sampai rumah nyokap masih letih. Masih gak nafsu makan. Gue tertidur. jam 1 ada telpon dari bos. Katanya booth mau dibikin nampak lebih grande lagi. Mau dibuat seperti apa lagi? mau ditambah apa lagi? 2 x2 itu saja sudahs empit. Mau ditambah petasan? Gue tidak baliklagi ke kantor. Capek. Gak tega ninggalin nyokap begitu.

Ironinya lagi, begitu gue lihat ke luar, di teras, ada si hitam. Dia masih hidup. Dalam kondisi kurus. Kakinya semakin parah. Entah masih berfungsi atau sudah busuk. Tidak mau makan. Gak bisa bayangin gue selama 1 minggu lebih menghilang dia berteduh dimana. Pilu hati gue apalagi gak tau harus bagaimana dengan kakinya. Meski begitu dia tetep berjalan meski terseok seok. Malam ini aja dia bela-belain jalan demi duduk di dekat kaki gue saat menulis blog ini.

Comments

Popular Posts