Bocor

Hari Kamis, 3 maret 2011, masih bete. Kerjaan masih jauh dari selesai. Dan sorenya pun gue harus ke kantor sebuah advertising agency yang merupakan agency resmi dari slah satu client gue. Worldwide advertising agency, karena client gue adalah sebuah brand International. Kami diminta client ke sana untuk melihat art work dari print add yang sedang mereka buat sebagai referensi gue dalam mendesign booth dan pop material lainnya untuk store activation yang sedang kita godok.

Jadi jam 3 sore gue, bos gue dan seorang AE menuju ke agency tersebut. Setelah menunggu beberapa emnit akhirnya kita bertemu dengan salah satu senior AE di sana. Bla bla bla bla.. Kesimpulannya kita belum bisa melihat design yang mereka buat akrena masih berupa draf dan baru akan dikirim ke client sore ini. Dia sempat menunjukan design flyer yang ternyata sudah kita punya di awal kita menerima brief dari client. bah, mubazir , buang-buang waktu saja. Selama meeting gue hanya diam. MEmbayangkan betapa gue akan kembali mendesign dalam keadaan buta.

Dalam kondsi kurang tidur, banyak pikiran, hal itu yang membuat gue tidak ngeh ada rak yang digantung di dinding di sudut dinding di belakang gue. JAdi saat gue hendak bangkit dari tempat duduk dan berbalik kepala gue dengan kencangnya menghantam sudut rak yang menyiku itu. Sakit luar biasa. Gue usap - usap dengan tangan gue biar tidak bengkak. Tapi begitu gue lihat jari gue ada darah sedikt. Gue pikir, tidak parah. hanya darah kecil yang lecet. Tapi begitu sampai di dalam lift yang ada kacanya gue melihat darah sudah meleleh dipanjang 7 cm di dahi gue.

Sampai di lantai dasar kita mencari kamar mandi untuk membersihkan luka gue. Tapi badang ue mulai lemas. Berasa mau pipis. Tapi setelah pipis pandnagan gue mulai kabur. Lemas, Hampir pingsan. Sayup sayup gue dengan teman gue teriak - teriak memanggil nama gue  Untung pintu kamar mandi yang sempit itu tidak gue kunci. Setelah menghabiskan 2 botol teh, akhirnya gue bisa kuat kembali. Kembali terang. Lalu kita naik taxi ke kantor dilanjutkan dengan mobil kantor ke klinik terdekat. Untunglah tidak harus dijahit. Setelah dibersihkan dan diperban, gue diberikan 2 jenis obat minum dan salap.

Pengalaman yang mendebarkan. Seumur - umur gue tidak pernah pingsan. Bahkan mendekati pingsan saja belum pernah.

Comments

Popular Posts