menghantam gunung es

Harus dimulai dari mana? apakah dari saat gue brainstorm dari pagi hingga sore hari di bulan puasa? atau saat gue terpaksa membatalakan puasa demi kelanjutan brainstorm? atau dimulai pada saat gue dan 2 teman mengerjakan materi presentasi berbentuk mading  hingga jam 2 pagi? Atau saat gue menerima kabar tidak akan dapat THR di lebaran tahun ini?

Yah, sepertinya dimulai dari kabar yang gue terima terakhir itu.
Entah karena kabar itu atau karena sebelumnya lembur hingga jam 2 pagi, pada selasanya gue tidak masuk karena gue terserang flu. Dalam kondisi lemah pikiran gue terus berkecamuk. Untung saja gue masih menyisakan sedikit dari bonus yg gue terima beberapa hari yang lalu. Heran kemana semua uang itu lenyap? baru juga 2 bulan. Entah apakah sisa uang itu cukup untuk memenuhi kebutuhan lebaran tahun ini. Gue sendiri ada beberapa barang yang ingin dibeli. Kini menyusut hanya menjadi 1 benda, sepatu.

Hari kamis diadakan meeting internal. Untuk menjelaskan perihal THR itu. keadaan sunyi senyap jauh sebelum meeting dimulai. Akhirnya kejelasan mengenai THR itu dibeberkan. Memang sudah pasti untuk THR tahun ini tidak bisa diberikan. Kondisi keuangan memang sangat parah. THR akan diberikan jika kondisi keuangan memadai. Semua tertunduk lesu.

Ada satu lagi penjelasan yang disampaikan. Mengenai perusahaan ini sendiri. Terjadi perubahan service yang akan disediakan oleh Transmedia terhitung sejak September ini. Transmedia hanya menyediakan jasa konsultasi dan kreative content. Sementara untuk eksekusi event akan diserahkan kepada pihak lai. Otomatis, Divisi Operational dihapus dari kantor ini. Anehnya sebelum lebih lanjut menjelaskan mengenai perubahan ini mbak Apit mengajukan pertanyaan: Siapa yang mau resign dari perusahaan ini segera?Shocking question. Revi dengan mantap mengiyakan. Ria juga. Yang lain masih belum pasti dan menggeleng. Termasuk Gue.

Sisa meeting berisi penjelasan mengejai job desk secara garis besar. Bahwa jika anak operational ingin tetap bekerja di Transmedia terpaksa harus masuk dvisi AE atau Creative. Lalu bagaimana akan penuh kerja kerasnya tahun ini dan seterusnya. Bahwa perlahan tapi pasti kondisi keuangan akan membaik. Bla bla bla bla....Sering diutarakan di setiap meeting tahunan.

Sisa hari ini dikantor diisi dengan kesunyian. Kesibukan yang dibuat - buat.

Buka bersama di kemang food fest bersama beberapa anak kantor dan beberapa anak ex Transmedia. Alumni kita menyebutnya. Cerita demi cerita bergulir. Termasuk bahwa kantor sebenarnya akan mengadakan pemecatan terhadap beberapa karyawan sehubungan dengan efisiensi biaya dan perubahan job desk. Mereka sudah terlebih dahulu tahu dari pihak yang terpercaya. Siapa lagi kalau tidak Iin atau Linda. Entah kenapa gue seperti jadi orang luar. Yang dulunya gue mengetahui segalanya sejak awal menjadi yang tahu paling terakhir.

Ibarat Titanic, perusahaan ini sudah menabrak gunungan es yang merobek lambungnya. Air sudah mulai masuk. Apakah akan tenggelam, atau akan selamat meski itu butuh waktu yang lama untuk menambal lambung yang bocor di tengah samudera luas.

Ditemani Adit, sahabat gue, gue mencoba melupakan kenyataan pahit ini. Kenyataan pahit akan ditinggal oleh teman-teman tercinta di kantor ini. Teman - teman yang menjadi penyemangat gue dalam bekerja di kantor yang sudah beberapa tahun ini membosankan diri gue. Sambil berdoa agar gue ditunjukan jalan lain. Semoga ada tempat lain bagi gue yang lebih baik.

Ditengah Ramadhan dan ketaatan gue yang rendah ini gue menyebut kata:
Amien

Comments

Popular Posts