Liburan
Entah kenapa setelah terbangun dari tidur jam 2.30 tadi gue sulit untuk kembali tidur. Padahal gue sudah menyibukan mata dengan games dan internet. Sempat tertidur beberapa menit tapi terbangun karena mimpi buruk. Dikejar penodong. Mungkin ada hubungannya dengan aksi tawuran yang gue saksikan kemaren malam saat gue di bus menuju rumah.
Dan seperti biasa jika malam gue tidak bisa tidur ada saja pemikiran yang muncul.
Tiba-tiba saja kemaren saat jam kerja 2 teman gue dari pihak yang berbeda mengajak gue untuk ikut pergi berlibur ke luar kota. Yang satu, teman AE gue ngajakin ke Bangkok. Yang satu lagi teman sma gue ngajakin ke Bangka.
Buku Eat Pray Love yang meski lambat tapi pasti gue baca mengisnpirasi gue untuk melakukan perjalanan panjang dan jauh. MEncoba untuk melepaskan diri dari rutinitas yang menyesakan. Berhenti sejenak bekerja untuk orang lain. Berhenti sejenak mengikuti perintah orang lain. Pergi jauh dari lingkungan rutinitas (rumah dan kantor). Pergi, berpetualang. Bertemu hal-hal baru.
Tapi kemudian gue sadar impian hanya bisa gue jadikan impian semata untuk jangka waktu yang cukup lama. Ada prioritas gue atas penggunaan uang yang gue miliki. Semurah apapun biaya traveling sekarang tidak akan cukup dengan apa yang gue miliki saat ini. Perjalanan yang paling lama bisa gue lakukan selama 1 minggu juga belum tentu bisa mengumpulkan kembali semangat gue. Bisa jadi setelah berlibur itu pun kembali gue merasakan kejenuhan. Bagaimana jika sebenarnya gue jenuh akan lingkungan rumah atau lingkungan kantor. Sementara gue tidak memiliki anggaran darurat untuk memberanikan diri keluar dari rutinitas tersebut secara sukarela. Sementara menunggu kesempatan bagus datang, bagaimana gue akan menghidupi diri gue dan kedua orang tua gue?
Kembali pagi ini gue merevisi portfolio gue. Semoga ada harapan baru juga.
Amien.
Dan seperti biasa jika malam gue tidak bisa tidur ada saja pemikiran yang muncul.
Tiba-tiba saja kemaren saat jam kerja 2 teman gue dari pihak yang berbeda mengajak gue untuk ikut pergi berlibur ke luar kota. Yang satu, teman AE gue ngajakin ke Bangkok. Yang satu lagi teman sma gue ngajakin ke Bangka.
Buku Eat Pray Love yang meski lambat tapi pasti gue baca mengisnpirasi gue untuk melakukan perjalanan panjang dan jauh. MEncoba untuk melepaskan diri dari rutinitas yang menyesakan. Berhenti sejenak bekerja untuk orang lain. Berhenti sejenak mengikuti perintah orang lain. Pergi jauh dari lingkungan rutinitas (rumah dan kantor). Pergi, berpetualang. Bertemu hal-hal baru.
Tapi kemudian gue sadar impian hanya bisa gue jadikan impian semata untuk jangka waktu yang cukup lama. Ada prioritas gue atas penggunaan uang yang gue miliki. Semurah apapun biaya traveling sekarang tidak akan cukup dengan apa yang gue miliki saat ini. Perjalanan yang paling lama bisa gue lakukan selama 1 minggu juga belum tentu bisa mengumpulkan kembali semangat gue. Bisa jadi setelah berlibur itu pun kembali gue merasakan kejenuhan. Bagaimana jika sebenarnya gue jenuh akan lingkungan rumah atau lingkungan kantor. Sementara gue tidak memiliki anggaran darurat untuk memberanikan diri keluar dari rutinitas tersebut secara sukarela. Sementara menunggu kesempatan bagus datang, bagaimana gue akan menghidupi diri gue dan kedua orang tua gue?
Kembali pagi ini gue merevisi portfolio gue. Semoga ada harapan baru juga.
Amien.
Comments