Run Inas Run

Berawal dari libur imlek Januari lalu. Lagi bengong di rumah tiba-tiba diajak temen hangout di FX. Sampai di sana ternyata dia sekalian hendak lari di senayan. Dan saat itu tiba-tiba gue ingin ikut berlari. Di awal 2013 resolusi gue adalah berolahraga (kembali ke gym). Ternyata gue lebih banyak menghabiskan waktu di club. Menjelang tahun 2014 gue pun kembali membuat resolusi untuk kembali ke gym. Sudha sebulan nampaknya gue belum juga ke gym. Maka ketika ada kesempatan untuk memulai berolah raga, gue pikir: kenapa enggak? Demi itu pun gue rela beli celana pendek lagi meski itu bukan celana olahraga. 

Dan ketika satu putaran stadion utama membuat gue ngos-ngosan, semakin sadarlah bahwa usia tidak bisa bohong. Oh, well, mungkin jangan terlalu menyalahkan usia, tapi salahkan kebiasaan tdak pernah berolah raga. Sejak itu gue memutuskan untuk tekun berolahraga lari ini.

Gayung bersambut. Dalam arti, beberapa teman gue juga mulai menyukai lari. Maka setiap minggu gue melakukan lari di senayan maupun saat Car Free Day. Kalau di car free day masalah utamanya adalah bangun pagi. Teman gue sudah sampai di lokasi jam 6 pagi. Berarti dia dari rumah jam 5. Busyet. Tapi, ya itu...somehow gue begitu termotifasi untuk melakukan aktivitas yang sehat, maka bangun lah gue jam 5 pagi untuk setengah jam kemudian melakukan perjalanan menuju sudirman. 

Gue dulu pernah rutin ngegym selama 1 tahun. Benar-benar nyandu. Hingg akhirnya mulai dengan vacuum 1 minggu, 2 minggu, 3 minggu. Lama kelamaan malas lagi. Demikian juga dengan lari. Setelah beberapa kali melakukan kegiatan ini gue sepertinya mulai nyandu. Mungkin suasananya yang tenang. Di senayan tidak banyak suara ribut karena masing-masing sibuk berlari. Saat car free day pun suasanya cukup menyegarkan. bayangkan jalanan yang selama 6 ari itu padat dengan kendaraan bermotor, bahkan sebagai pejalan kaki pun sulit untuk berjalan. Dan ketika Car Free Day diberlakukan, jalanan itu menjadi milik kami, para pedestrian Jakarta. 

Dengan berlari, capek yang gue rasakan, pegal maupun napas yang terburu-buru, tidak sebanding dengan kegembiraan yang gue rasakan setelahnya. Entah apa pasalnya. Mungkin merasa gembira karena ada hubungan dengan lancarnya peredaran darah. Atau merasa gembira karena bis abertemu teman-teman saat itu. Mungkin dengan berlari gue bisa mengalihkan pikiran gue dari pikiran-pikiran yang membuat hati galau. No Galau While Running. Mungkin ada persamaannya dengan clubing. Sama-sama berkeringat dan sama-sama bisa melupakan dari pikiran-pikiran negative. 

Setiap berlari gue menempuh jarak kurang lebih 5 km. Ketika sudah mulai terbiasa, kaki sudah tidak pernah pegal lagi sehabis lari, Maka gue mnedaftarkan diri untuk mengikuti salah satu lomba lari. Lomba yang gue ikuti bertajuk Run With Heart. Sejauh 5 km. Lomba diadakan tanggal 9 Maret dengan start di parkir timur. Dengan membayar 150.000, gue sudah mendapat kaos, tumbler, nomor dada dan beberapa voucher dari sponsor. Start dimulai jam 6.15 pagi. Untuk itu gue brangkat jam 5 pagi dari rumah. Entah karena makanan atau karena memang gugup, perut gue sempat mules. Untuklah FX sudah buka jam 5.30. Wow, animo peserta banyak juga yah. Rute yang dilalui  adalah dari parkir timur, keluar sudirman arah semanggi, mutar di semanggi, lari lagi ke arah bundaran senayan lalu balik kembali ke Parkir Timur. 

Kalau lari itu, di saat badan sudah lebih awal meronta-ronta untuk berhenti akan tetapi pokoran dan ego mengalhkannya dengan mencoba bertahan , mencoba untuk tetap berlari. Apalagi jika melihat teman yang jauh lebih muda masih segar bugar masih tetap berlari dan melihat peserta lain yang bergantian menyalib dari belakang. Akhinrya dengan terseok-seok (lebay) gue smapao juga di garis finish. Di garis finish gue diberikan medali karena panitia menjanjikan sebuah medali untuk 1000 orang pertama yang mencapai garis finish. Gue termasuk 1000 orang itu. Bangga rasanya. Meski gue belum tau pasti urutan ke berapa gue sampai. 

Selepas lomba, temen gue itu tidak melepas kalungan medali dari lehernya sementara punya gue sudah masuk tas. Tapi begitu sampai rumah dan gue lihat lagi medali itu, koq bangga ya. Sepele sih tapo itu adalahs ebuah pencapaian yang gue dapat dengan jerih payah diri gue sendiri. Seumur hidup pun gue belum pernah memimpikan ikutan lomba lari. Oh well, mungkin karen gue jarang sekali mendapat reward yah. 

Baiklah, next lomba bulan depan harus dengan waktu yang lebih cepat lagi. 

RUN INAS RUN

*lastest update 
setelah membuat blog ini, hasil lomba sudah masuk ke website. Gue di urutan finish 798 dari semua kategori ( total 1429 orang) dengan waktu tempuh 38 menit 10 detik (untuk waktu finish) sedangkan waktu yang tercatat di chip adalah 37 menit 21 detik.




Comments

Popular Posts