The Story of Red Flannel

Ingat kemeja flannel merah gue? Kemeja itu gue beli saat ke Singapore dalam rangka seminar di Spike forum. Saat itu tanpa direncanakan gue dan teman kantor mengunjungi salah satu toko Uniqlo di sana. Saat itu pun gue belum mengenal Uniqlo. Masuk ke toko itu pun tanpa ada niatan untuk membeli. Hingga kemudian gue melihat kemeja flannel lengan panjang berwarna merah. Kemeja itu begitu classic dan juga begitu bold. Warna merah berpadud engan hitam. Mencolok tapi tidak terlalu ngejreng. Maka gue beli lah baju itu.

Sejak saat itu gue sering memakai baju itu sebagai baju lampisan luar. Grunge Style. Gaya yang besar di tahun 90an. Meski setelah itu gue membeli beberapa lagi kemeja flannel tapi yang merah ini yang sering gue pakai ke kantor maupun sekedar hangout. 

Dan kemeja flannel merah ini juga melalui beberapa peristiwa besar dalam hidup gue. Dia pernah gue pakai saat gue diopname karena demam berdarah ke dua. Kemeja ini juga pernah dimuntahin temen kantor gue yang sedang mabok. Lalu dia juga gue ajak menemani gue di DWP 2013 dimana dia kebasahan karena hujan, menjadi alas duduk gue di tepi danau dan juga untuk mengelap muntah gue. Terakhir dia gue pakaikan ke bokap daat menuju UGD 2 minggu lalu dan terus melekat karena tersangkut infus hingga bokap keluar rumah sakit.

What a great journey yang sudah dilalui flannel merah gue itu. Meski sudah mulai memudar tapi kharisma merahnya masih terpancar. Entah peristiwa apa lagi yang akan dilalui oleh Flannel Merah gue itu. Kita tunggu saja. Dan sementara itu....

Thank you buddy, i always love you.


Comments

Learning Fish said…
blog ini tidak disponsori oleh Uniqlo

Popular Posts