unshared
Gue pernah bilang kan banyak mendapat teman baru dari sosial media. Tapi di antara teman-teman baru itu selalu hadir teman-teman lama.
Seperti yang dibilang sebuah joke, aplikasi social media banyak tapi temannya
itu – itu saja. Teman. Itu pun kalau dianggap
teman. Tapi ternyata….
Tanggal 5 kemarin, gue mendapati, tanpa sengaja, seorang yang gue
anggap teman, memutus hubungan di sebuah social media. Istilah unshared. Nah
tau kan sosmed yang mana? :D pantas saja beberapa hari ini gue tidak melihat
postingan dia yang tidak pernah berhenti mengalir tiap harinya. Kaget dan
sedih. Terus yang ada bertanya-tanya apa salah gue? Salah posting kah?
Keseringan posting kah? Jarang comment kah? Repost tanpa izin kah? Yang selalu
kepikiran adalah apakah karena postingan gue selama ini yang terlalu vulgar?
Vulgar kah? Define vulgar itu apa? Di juga bebrapa kali menposting hal yang
bisa dianggap vulgar. Apakah karena gue menjadi diri gue apa adanya. Itu kah
yang tidak bisa diterima?
Hampir seharin itu gue menjadi murung. Memikirka hal itu.
Berakhir dengan menyalahkan diri sendiri. Oh tidak. Wake up inas. This is not
about me. This is all about them. Berarti selama ini elo sudah salah menilai
orang. Jangan biarkan orang-orang itu mendikte diri elo Nas. Memang tidak semua
bisa menerima hal itu.
Pernah ada yang mencoba mendikte gue di twitter. Akhirnya
gue unfollow. Yang disayangkan untuk kasus kali ini adalah, gue kalah cepat.
Satu yang gue sadari. Tidak semua benar-benar open minded.
Akan selalu ada jarak.
Comments