Mood koq ditunggu

Kerja di bidang kreatif memang tidak gampang. Yang susah adalah mencari ide. Susah banget kalau deadline ketat. apalagi kalau mood tidak mendukung. Tapi beberapa hal itu bukan menjadi pembenaran untuk bekerja lelet. Jangan terlalu gampang menyalahkan mood. Pagi alasan ngantuk, siang ngantuk, malam ngantuk. Ide itu bisa dicari dengan baik dan benar. Ada beragam cara mencari ide. Boker di kamar mandi, membaca buku, membaca majalah, nonton tv, browsing di internet dan lain-lain. Kalau 1 tempat dirasa tidak menghasilkan, yah beralih ke cara lain. Kalau membaca satu majalah kemudian tidak berhasil, hindari membaca majalah yang sejenis. Beralih ke jenis majalah lain. Atau beralih dari membaca majalah menjadi membaca buku atau lainnya. Tapi menurut gue sih main game online bukan salah satu pencari mood apalagi pencari ide yang baik. Justru main games membuat otak malas berputar haluan secara cepat.

Fokus juga adalah salah satu hal yang penting di dunia kreatif. Catat di buku atau di dalam otak kita sendiri ukuran bekerja. Targetkan dalah otak ide apa yang harus dicari sekarang, berikutnya dan berikutnya. Jika ide untuk membuat sebuah hal tidak ada, berlanajut ke pencarian ide untuk hal kedua. Jangan terjadi hal seperti ini: sudah ada timeline untuk bekerja, yang muncul di pikiran justru "oh saya belum panen di Farmville" atau "koq pacar blm BBM yah?"

Yes, benar sekali. Jangan pernah juga membawa masalah pribadi ke lingkungan kerjaan deh. Gak bagus jadinya. Kebawa emosi terus. ngaruh lagi ke mood. Salahin lagi mood. bukannya menyalahkan diri sendiri yang tidak bisa mengontrol perasaan.

Please, kendalikan lah diri sendiri. Jadilah profesional. Jangan mentang-mentang di dunia kreatif ini semuanaya dianggap ecek-ecek saja. Negara ini terkenal sangat tidak menghargai dunia kreatif. Siapa lagi yang mau menghargai kreatifitas kalau bukan dimulai dari orang dalam di dunia kreatif itu sendiri. Sudah bukan lagi saatnya memilih sekolah di jurusan kreatifitas hanya karena nilai matematika merah atau karena diri sendiri terlalu malas untuk berdisiplin.