Two Towers
Tiga puluh September 2012. hampir pukul 1 pagi. Cuaca panas. Selalu berkeringat. Kadang gue merasa sesak berada di kamar gue yang kecil dengan banyak barang di dalamnya. Minggu lalu gue sudah mengurangi beberapa majalah yang menumpuk di kamar. Tapi tetap saja pengap. Mungkin saatnya gue pakai AC.
Jam segini belum tidur. Sebenarnya pagi dan sore tadi gue sudah banyak tidur. Merencanakan midnight akan tetapi setelah mandi tadi mendadak bersin. Badan ini kembali lemas. Sebenarnya gue bawa laptop akan tetapi hingga sekarang pun , meski sudah gue singkirkan beberapa buku di meja untuk ruangnya, laptop itu pun belum keluar juga dari tas. Tujuan gue bawa laptop adalah untuk kerja. Ada 2 project design yang gue ngeri hingga saat deadlinenya belum menemukan design yang bagus. Meski banyak tidur, gue tetap mendesign dalam pikiran. Oh iya, satu lagi, mau update portfolio.
Huff, yah mencoba mempercantik lagi portfolio. Berharap akan lebih menarik para HRD di advertising agency. Seriously, i need new place. Meeting tahunan Kamis kemaren membawa berita buruk. Pendapatan tidak sampai 50% dari target. Artinya tidak ada bonus tahun ini. Dan untuk tahun 2013 di set target lebih besar lagi. Benar-benar letih gue. Kapan sih terakhir gue cuti panjang? Dan sekarang pun gak dapat bonus. Dan kerja keras sudah dituntut lagi dengan banyaknya pitching. Gue merasakan lelah yang sama dengan tahun lalu tapi ternyata hasilnya tidak sepadan.
Sudahlah jatuh tertimpa tangga. Gue jatuh untuk cinta yang tidak terbalaskan. Sakit hati. Sedih. Hilang semangat. Padahal untuk dia gue cukup mencurahkan segala emosi. Gue memutuskan mencintai seseorang sederhana karena gue sudah letih dengan segala karier ini. Dan gue merasakan cinta membawa sedikit keceriaan di hidup gue dalam berkarier. Great Expectation bring me to great meltdown. Major broken heart. But i still love that person.
Just like Green Day song, wake me up when september end. Gue benar-benar ingin segera melewati bulan ini. Ingin rasanya tidur saja. Tapi apa daya gue selalu terjaga selama bulan ini. Seperti runtuhnya twin tower di New York 10 tahun yang lalu. Dua tower dalam kehidupan gue sepertinya juga runtuh. Cinta dan Karier.
Comments