Music Televisi dan Realita
Beberapa weekend ini gue habiskan dengan di rumah saja. Biasanya karena gue sudah capek mengerjakan pekerjaan rumah. Karena masih belum ada tv lagi, jadinya gue mendengarkan radio. Dan belakangan ini gue senng mendengarkan Cosmopolitan fm sata weekend karena mereka memutarkan lagu-lagu yang berasal dari tahun 90an sepanjang weekend. Jadilah sepanjang wekeend penuh kenangan.
Lagu yang diputar kategori pop. Kalaupun rock, masuknya slow rock, atau pop rock. Selera musik gue beragam. Mulai dari boyband, Girlband hingga group rock dan alternative Brit Pop. Influence gue macam-macam. Mulai dari referensi dari majalah, lagu-lagu yang diputar di radio maupun dari teman-teman SMA dan kuliah dan tentu saja MTV.
Ketika lagu-lagu itu diputar, teringat saat gue membaca lyrics lagunya dari majalah kawanku atau dari majalah Hai. Teringat saat gue membaca profile mereka di majalah Hai (lagi). Teringat saat gue membeli album mereka berupa kaset di Aquarius Mahakam, di toko kaset Maruzen Pasaraya Blok M, atau toko kaset biasa di blok M mall. Gue ingat ketika membeli kaset Alanis Morissette unpluged, saat itu ada sheila on 7 sedang shooting Clear Chart. Dan gue telat sadar. Gue teringat saat mendegarkan kaset-kaset itu dari walkman Aiwa. Gue punya beberapa puluh kaset. Tidak banyak tapi itu semua orisinal. Bukan bajakan. Gue juga teringat mendengarkan lagu-lagu itu di radio. Bukan cosmopolitan fm. Tapi Prambors, MTV on Sky dan hardrock. Dan yang tidak kalah penting, gue teringat menonton video music lagu-lagu itu di MTV Land, MTV Getar Cinta, MTV Most wanted, MTV Alternative Nation, MTV Party Zone maupun MTV 100% Indonesia.
Oh iya, MTV saat itu masuk ke Indonesia pada tahun 1995 lewat Anteve. Saat itu lebih dari 50 persen tayangan dari Anteve adalah MTV, MTV asia tepatnya. Mulai dari jam 10 pagimulai dengan MTV Land. Siang ada MTV Most Wanted. Sore pun ada MTV. Tengah malam pun ada MTV. YEs, dari MTV gue mengenal Pop Culture lewat video music. Baik yang baru maupun yang lama (MTV classic). Mengenal video music hingga pembuatannya (MTV The making) hingga penghargaan atas video itu sendiri, MTV Video Music Awards.
Dan MTV booming dengan cepatnya di Indonesia. Banyak musik - musik Indonesia yang mengisi acara MTV. Bahkan ada acara khususmusik Indonesia, yaitu MTV 100% Indonesia. dan MTV salam dangdut.Indonesia2 kali meraih penghargaan MTV International Viewers Choices Award for MTV asia untuk Denada-Sambutlah (1995) dan Alm. Chrisye-Kala Cinta Menggoda (1998). Saat itu kita bersaing dengan negara-negara Asia lainnya seperti Malaysia, India< Thailand, Philipine dan Korea. Yes Korea. Saat itu belum ada demam K Pop. K Pop saat itu beragam, bukan hanya boyband tapi ada juga rap dan solo. Dan mereka saat itu less make up. Kalaupun sudah operasi, masih sedikit lah perbedaan before dan afternya.
Kini MTVAsia menjadi MTV Korea. Kini MTV tidak lagi menayangkan video music tapi lebih banyak menayangkan serial reality show. Reality show bukan hal baru di MTV. Dulu ada MTV Real World. Acara reality show yang merekam kejadian sehari-hari sekumpulan remaja yang dikumpulkan dalam sebuah rumah. Full of Drama. Saat itu pun gue menontonnya dengan mengerutkan kening. MTV asia sempat mencoba mengopynya dengan MTV It's My Life.
Reality show itu semakin banyak. Semakin aneh. Semakin Drama. Ada Jersey Shore yang isinya pesta, mabok, ngewe, berantem, drama. HAsilnya adalah 16 & Pregnant lanjut Teen Mom.Lalu kemudian mereka mengeluarkan Original Series lainnya. Kalau dulu banyak kartun, kini serial drama layaknya TV lainnya. Bintang-bintang reality show itu pun muncul layaknya superstar. Mereka diundang di award-award dan melangkah di red carpet. Kita yang gak ngikutin acara mereka jadi bertanya-tanya. Siapa sih mereka?
Jadi, dimana musicnya? DImana videonya?
Jawabannya: Di Youtube.
Yah, kalau mau melihat video music, yang lawas atau yang anyar bisa disearch di Youtube. Bisa kita nikmati di PC kita atau dari smartphone. Tanpa sensor. Dulu jangan harap bis amelihat video Prodigy - Smack my bitch up atau Rock DJ nya Robbie Williams. Untuk MTV US saja video itu ditayangkan di malam hari. Apalagi di MTV asia. Gak pernah ada. Video music Macarena saja kena sensor karena beberapa penarinya berpakaian terlalu minim.
Untuk membuat video music juga gampang kan sekarang. Banyak aplikasi video editor di smartphone. Posting di Instagram. Jadi Hits or jadi Meme. Gak ada lagi yang memperhatikan berapa hari yang diperlukan untuk membuat sebuah video music. Gak ada yang pedulu siapa choreographer yang bediri dibalik gerakan-gerakan indah para penyanyi dan penari latarnya. Kenal Wade Robson? Kenal Fatima Robinson? Mereka adalah dua choreographer yang menata gerakan N'Sync dan Aliyah. Sekarang sih gak ada yang peduli akan sutradara video music. Francis Lawrence, sutradara Catching Fire, dulunya langganan menyutradarai video Britney Spears. Jonas Akerlund banyak berkarya bersama Madonna. Salah satunya Ray of Light yang mendapat video of the years VMA 1998.
Ini jaman instan sih. Kalau mau bikin serial drama, gak perlu penulis skenario yang handal. Cukup casting ABG2 sexy tapi bodoh. Beri mereka kebebasan untuk mengutarakan pendapat. Sedikit pancingan2, BOOM. Jadilah drama. JAdilah superstar. Jangan mecaci maki boyband karena yang mereka lakukan lebih berotak ketimbang reality show stars tersebut. Gak bisa juga menyalahkan MTV karena mengikuti trend. Memang sudah tugasnya mereka mengikuti aliran generasi mereka.
Comments