Paint It Red

Hei, Sincia sudah lewat. Tapi perayaannya masih berlanjut. Jumat kemaren kantor gue mengadakan dinner bertemanakan Imlek. Ruang utama kantor dihias dengan ornament-ornament khas Imlek. Makanan yang disajikan pun makanan khas imlek seperti ikan bandeng, mie dan bebek. Minus babi tentunya hihihi. Yang hadir tidak hanya karyawan TM tapi beberapa mantan karyawan TM pun diundang. Semua berpakaian yang mengandung unsur merah. Taplak meja berwarna merah. Kenapa merah? Begini ceritanya.

Dahulu kala ada sebuah desa yang sangat bahagia. Akan tetapi kebahgiannya mereka terusik oleh kedatangan Nian. Nian itu adalah mahluk mengerikan yang berasal dari lautan. Mahluk itu datang ke desa setiap awal tahun untuk mencuri hasil panen dan ternak-ternak warga desa itu. Suatu ketika saat Nian itu hendak menuju desa tersebut lagi dia berpapasan dengan seorang anak kecil berpakaian merah. Anak kecil itu sudah sangat ketakutan. Akan tetapi yang terjadi justru Nian itu sendiri yang ketakutan dan berbalik arah menuju laut, batal menyerang desa itu. Kejadian itu disaksikan oleh seorang kakek bijak. Kakek itu kemudian menceritakan kejadian tersebut kepada warga desa. Maka sejak saat itu menjelang awal tahun warga desa itu mewarnai rumah, kandang ternak mereka dengan warna merah. Mereka pun memakai baju berwarna merah. Dan memang sejak saat itu Nian tidak pernah lagi datang ke desa.

Terinspirasi dari legenda Nian tersebut kami membuat direct mail untuk mempromosikan keberadaan TM dengan memberikan paket berupa 1 kaleng cat merah dan kuas yang dikemas cantik dalam kotak merah.

Pesta berlangsung meriah dengan makanan, games dan tentu saja pembagaian angpow dari pohon angpow.


Comments

Popular Posts