Ups and Downs
Hari sabtu kemaren meski bangun siang gue tetap saja jadi malas, karena harus ke kantor. Ada sedikit dateline untuk senin yang datangnya jumat sore. Jumat sore seperti yang gue ceriakan di blog sebelum ini, gue berada pada tititk terendah semangat gur di minggu ini.
Jadi sabtu siang jam 12, gue dan team gue masuk kerja. Di awal gue memberikan brief yang gue ingat saja. Alhamdulillah dalam prosesnya gue semakin ngerti konsep yang dibicarakan jumat sore kemaren. Jam 4 sudah selesai. Jam 5 gue pergi meninggalkan kantor sebelumnya mengunci semua pintu dulu karena penjaga rumah pergi.
Sebenarnya gue ada niat untuk melanjutkan hari sabtu itu hingga malam. Tapi tidak ada teman. Sedangkan kalau mau nonton pun tidak ada film yang gue suka. Jadi gue pergi ke Gramedia Blok M. Sudah lama sekali gue tidak ke sana. Sekeliling bangunan toko buku itu sudah bersih dari pedagang kaki lima. Sakin sepinya seperti toko buku itu sendiri nampak tidak beroperasi. Gue membeli majalah interior, kalender dan 1 set cat acrylic. Gue berniat untuk melukis di weekend ini. Setelah itu gue pulang.
Sisa hari sabtu berlalu dengan damainya hati gue. Entah kenapa gue senang sekali. Padahal gue belum memulai melukis. Perasaan gue lega. Gue tidak uring-uringan karena tidak keluar di hari sabtu ini.
Tapi hari ini berbeda. Entah kenapa. Tiba-tiba saja gue jadi uring-uringan lagi. Di rumah selalu kepikiran kerjaan. Banyak PR untuk minggu depan. Gue letih dengan segala meeting dan brainstorm. Gue sudah kurang tidur. Setiap hari gue minum kopi agar tidak ngantuk. Malamnya , dari efek kopi gue sulit tidur. Dan paginya harus masuk kerja lagi. Gue ingin keluar tapi apa daya tubuh gue sudah mulai lemah. Lemah karena kurang tidur. Kalau gue paksakan akan jatuh sakit.
Dan yang lebih menyebalkan, meski di rumah pun gue tidak bisa berkarya. Tidak mood untuk masak , membaca buku, menulis blog atau pun melukis. Hal itu semua membuat gue merasa tertekan. Gue tidak siap untuk senin dan 4 hari berikutnya. I dont give a damn with Paris.
Blah, sorry for this complaining blog, but its really what i feel. DOnt like it. Hope it will be banish soon.
Jadi sabtu siang jam 12, gue dan team gue masuk kerja. Di awal gue memberikan brief yang gue ingat saja. Alhamdulillah dalam prosesnya gue semakin ngerti konsep yang dibicarakan jumat sore kemaren. Jam 4 sudah selesai. Jam 5 gue pergi meninggalkan kantor sebelumnya mengunci semua pintu dulu karena penjaga rumah pergi.
Sebenarnya gue ada niat untuk melanjutkan hari sabtu itu hingga malam. Tapi tidak ada teman. Sedangkan kalau mau nonton pun tidak ada film yang gue suka. Jadi gue pergi ke Gramedia Blok M. Sudah lama sekali gue tidak ke sana. Sekeliling bangunan toko buku itu sudah bersih dari pedagang kaki lima. Sakin sepinya seperti toko buku itu sendiri nampak tidak beroperasi. Gue membeli majalah interior, kalender dan 1 set cat acrylic. Gue berniat untuk melukis di weekend ini. Setelah itu gue pulang.
Sisa hari sabtu berlalu dengan damainya hati gue. Entah kenapa gue senang sekali. Padahal gue belum memulai melukis. Perasaan gue lega. Gue tidak uring-uringan karena tidak keluar di hari sabtu ini.
Tapi hari ini berbeda. Entah kenapa. Tiba-tiba saja gue jadi uring-uringan lagi. Di rumah selalu kepikiran kerjaan. Banyak PR untuk minggu depan. Gue letih dengan segala meeting dan brainstorm. Gue sudah kurang tidur. Setiap hari gue minum kopi agar tidak ngantuk. Malamnya , dari efek kopi gue sulit tidur. Dan paginya harus masuk kerja lagi. Gue ingin keluar tapi apa daya tubuh gue sudah mulai lemah. Lemah karena kurang tidur. Kalau gue paksakan akan jatuh sakit.
Dan yang lebih menyebalkan, meski di rumah pun gue tidak bisa berkarya. Tidak mood untuk masak , membaca buku, menulis blog atau pun melukis. Hal itu semua membuat gue merasa tertekan. Gue tidak siap untuk senin dan 4 hari berikutnya. I dont give a damn with Paris.
Blah, sorry for this complaining blog, but its really what i feel. DOnt like it. Hope it will be banish soon.
Comments