Meng Uber Taxi

Untuk orang yang tidak punya kendaraan pribadi seperti gue, kendaraan umum sudah menjadi makanan sehari-hari kan yaaa. Kalau pagi hari gue bisa naik bus. Kalau lagi malas, dan saat ini sedang malas-malasnya karena pembangunana jalan layang sepanjang ciledug - Tendean, gue naik ojek.  Kalau pulang malam gue biasa naik taxi. Kalau dulu ada taxi tarif bawah yang diwakili oleh Express taxi, Gamya, Putra, dll. Ada pula tarid atas yang diwakili Blue Bird. Akan tetapi sejak kenaikan BBM beberapa bulan yang lalu, sudah tidak ada tuh taxi tarif bawah. Semuanya tarif atas dengan argo naik 10%. Jadi, jarak tempuh kantor - rumah yang dulu biasa gue tempuh dengan membayar argo sekitar 45-50 ribu, sekarang paling murah gue harus membayar 60 ribu. Itupun kalau tidak macet. Nah pembangunan jalan layang itu bikin rute gue macet  sehingga gue harus membayar sekitar 75-80 ribu. Margin uang lembur gue semakin tipis. 

Sekitar 1 bulan yang lalu gue mendengar yang namanya Uber taxi. Sebuah aplikasi di mobile phone untuk kita memperoleh taxi. Katanya tarifnya murah. Tapi taxinya bukan taxi bermerk seperti kebanyaka. taxinya dalah mobil pribadi yang disewakan. Awalnya gue skeptis. Keraguan gue adalah pada keamanan. Tau kan lah , dengan taxi bermerk saja sudah banyak kasus kejahatan. Apalagi Uber taxi ini kita membayarnya menggunakan kartu kredit. 

Hingga dua minggu lalu saat gue selesai nonton film di malam hari bersama beberapa teman. Salah satu dari mereka memesan taxi via uber. Dia menunggu di Senayan City. Tidak berapa lama datanglah taxi tersebut. Sebuah mobil avanza warna hitam. Wow, cepat juga yah. Di kantor pun beberapa teman sudah pernah mencobanya. Pendapat mereka rata-rata cukup puas dnegan pelayanan Uber taxi ini. Jadilah pada suatu kesmepatan, saat pulang lembur, gue mencoba memesan uber taxi tersebut. 

Sebelumnya gue sudah menginstal aplikasinya dan mendaftarkan diri dengan kartu kredit gue. Kemudian yang gue lakukan adalah menentukan pick up point. Gue mengetikan alamat kantor gue. Tidak persis sama sih, tapi ada nama jalannya. Kemudian klik "request uber". Kalau ada uber taxi disekitar pick up point maka akan nampak gambar mobil lengkap dengan jarak antara tempat kita dnegan posisi mobil. Kemudian silahkan saling berhubungan untuk menentukan detail lokasi penjemputan. Kalau mau membatalkan pemesan pun tinggal klik cancel. Uber taxi yang gue pesan berjarak sekitar 15 menit untuk mencapai alamat penjemputan. Di sana tertera foto supir , nomor plat mobil, jenis mobil dan no hp supirnya. 

Mobilnya nyaman. Avanza. Wangi. Supirnya ramah dan tau jalan. Gue tidak mau melewati rute tendean ciledug. Gue memilih untuk lewat fatmawati, pondok indah , tanah kusir. Kemudian gue minta untuk masuk tol karena terlalu jauh memutar ke bintaro. Dan uang tol pun ternyata dibayarkan oleh supir. Yang tidak dibayarkan oleh supir adalah karcis masuk ke semua tempat dan jocky 3 in 1. Yup, karena tidak ada brand, mereka sama dengan mobil pribadi, tidak bisa masuk 3 in 1 jika berpenumpang kurang dari 3. Akhirnya sampai di rumah. Dengan rute yang cukup jauh itu termausk masuk tol tau berapa yang mereka tagih ke gue? R42.000,- saja. Angka yang mustahil gue bayarkan jika gue naik blue bird, bahkan saat tengah malam sekalipun. 

Keesokan paginya gue mencoba memesan uber taxi dari rumah gue. Ternyata susah mendapatkan uber taxi dari rumah gue. Tidka ada taxi disekitar lingkungan rumah gue. Beberapa hari kemudian gue mencoba memesan taxi lagi dari rumah. Kali ini jam 1 pagi. Ada 1 taxi merespon tapi berjarak 30 menit. Kelamaan menunggu gue tertidur. Ternyata taxinya mogok. Gue tetap mencoba memesan hingga pukul 3 pagi akhirnya ada  1 uber taxi berjarak 15 menit. Wow, that fast. Iya tapi kan dini hari hiks. 

Hingga kini gue sudah memakai jasa uber taxi sekitar 10 kali. Beragam pelayanan yang diberikan. Untuk mobil sejauh ini seragam, avanza hitam. Nyaman sih. Tapi mengenai pengalaman supir, beragam. Ada yang baru 3 hari menjadi supir taxi uber, dia tidak tau kalau uang tol dia yang 
membayarkan. Dan tidak tau jalan pula. Ada juga supir yang menyenangkan diajak ngobrol. Yang paling menarik adalah supir taxi yang berasal dari sumatera barat. Merantau sejak tahun 2000 lalu. Sempat menarik angkot. Kemudian menjalankan usaha bisnis karet gelang yang terbuat dari ban dalam. Dari usahanya dia sudah bisa membeli mobil 2. Satu mobil dia guenakan utnuk uber taxi ini. 

Jadi siapa saja yang punya mobil dengan standard yang sudah ditentukan, bisa mendaftarkan dirinya ke uber taxi. Dengan melakukan sejumlah prosedur administrasi, maka kita bisa menjadi pengnedara uber taxi. Tidak ada target dan kita bisa mengoperasikan mobil kita sebagai taxi kapan saja kita mau. 

Sejauh ini gue cukup puas dengan pelayanan uber taxi. Tarifnya murah dan nyaman. Tapi kelemahannya kita tidka bisa mmesan untuk beberapa jam kemudian. Bahkan untuk keperluan mendadak masih belum bisa diandalkan. Dan dengan maraknya peminat uber taxi, kemungkinana untuk mendapatkan pelayanan yang buruk mungkin saja terjadi. Apalagi terhadap supir-supir baru. Gue harap sih dalam perekrutannya termasuk juga penilaian manner yah. Kalau ada supir yang tidak memuaskan kita bisa melakukan rating dan memasukan comment koq di tampilan tagihan kita.

Oiya ,s atu lagi jangan dilupakan. Segera melakukan pembayaran tagihan uber anda. Jangan smapai berbbunga. kalau sudah berbunga, tidak ada kata murah lagi.

TMII - rumah
Rumah - kantor pukul 9.00 pagi

Comments

Popular Posts